Kamis, 08 September 2011

Jalan Panjang Sebuah Proses Pilihan Sebuah Sinopsis buku Antara Kabut dan Tanah Basah



Selama liburan saya coba isi dengan menghabiskan buku Antara Kabut dan Tanah Basah. Buku ini mengisahkan perjalanan Dewabrata dalam mencari bunga Utpala. Meskipun buku ini berlatarkan cerita wayang, Saya rasa buku ini sangat cocok untuk dalam proses formatio di Seminari. Saya bayangkan bunga Utpala adalah panggilan hidup seseorang khususnya untuk menjadi imam. Ya…, banyak sekali pelajaran mengenai hidup di balik segala kisahnya. Hal yang paling menarik dari buku ini adalah ketika Dewabrata bersumpah tidak akan pernah menyentuh wanita sepanjang hidupnya dan akhirnya dewata mendengarnya serta menganugerahkan kemampuan untuk mengatur kematiannya sendiri. Selain itu, cerita ini juga dibalut dengan kisah cinta Dewabrata dengan dua wanita Buku ini meskipun berlatarkan kisah pewayangan tapi cukup mampu menarik pembaca sekarang. Saya coba bayangkan Dewabrata adalah diri saya dan bunga utpala adalah tujuan hidup saya. Proses pencarian tujuan hidup saya rasakan kadang begitu sulit. Butuh ketekunan dalam pencariannya. Memang, tidak jarang banyak hambatan yang saya rasakan kadang menghadang tapi saya kira justru hambatan samacam itulah yang membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih baik. Proses pemilihan juga diajarkan di dalam buku ini, pilihan yang tentunya membawa konsekuensi tersendiri bagi pemilihnya. Bagiku, segala konsekuensi bisa jadi berkat atau bahkan sebuah kutukan tergantung pilihan yang dipilih. Maka proses memilih bisa menjadi sangat penting karena bisa mempengaruhi hidup kita selanjutnya. Sekali kita memilih, akan sangat sulit sekali untuk mengubahnya. Pernah saya membaca sebuah buku mengenai seseorang janganlah bekerja secara keras saja tetapi secara cerdas. Cerdas dalam hal ini saya anggap sebagai kemampuan seseorang dalam memilih yang di dalamnya dibutuhkan kejelian dan kearifan. Semakin jeli dan arif seseorang berarti semakin baik pilihan yang diambil oleh seseorang

emanuel agung wicaksono
Seminari menengah Mertoyudan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar